Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah berarti perantara. Gerlac & Ely (1971) menyampaikan bahwa media dipahami secara garis besar yaitu insan materi atau bencana yang membangun kondisi yang membuat siswa bisa memperoleh pengetahuan, dan sikap. Pengertian media dalam proses berguru mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photo grafis atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Media pengajaran juga diartikan sebagai segala sesuatu yang sanggup dipakai untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga sanggup mendorong proses belajar-mengajar. Pada tahun 50-an, media disebut sebagai alat media audio visual alasannya yaitu pada masa itu, peranan media memang semata-mata untuk memmenolong guru dalam mengajar. Tetapi kemudian, namanya lebih terkenal sebagai media pengajaran atau media belajar. Pengajaran dengan memakai media tidak spesialuntuk sekedar memakai kata-kata (simbol verbal), sehingga kita harapkan diperolehnya hasil pengalaman yang lebih berati bagi siswa. Dalam hal ini Gagne dan Brigs menekankan pentingnya media sebagai alat untuk merangsang proses belajar-megajar.

Heinichdan, dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah media sebagai mediator yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Media yaitu suatu susukan komunikasi. Diturunkan dari bahasa latin yang berarti “antara”. Istilah ini merujuk kepada sesuatu yang membawa informasi dari pengirim informasi kepada peserta informasi. Televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan dan sejenisnya yaitu media komunikasi, apabila media itu membawa pesan-pesan yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pengajaran.

Beberapa media yang dikenal dalam pembelajaran antara lain:
  • Media non projected menyerupai fotografi, diagram, sajian(display), dan model-model 
  • Media projected menyerupai slide, filmstrip, transparansi, dan komputer proyektor. 
  • Media dengar menyerupai kaset dan compact disc. 
  • Media gerak menyerupai video dan film. 
  • Komputer dan multimedia 
  • Media yang dipakai untuk berguru jarak jauh menyerupai radio, televisi, dan internet.

Namun intinya media terkelompokkan kedalam dua bab yaitu media sebagai pembawa informasi dan media yang sekaligus sebagai alat untuk menanamkan konsep menyerupai alat-alat peraga pendidikan. Aneka ragam media pengajaran sanggup diklasifikasikan menurut ciri-ciri tertentu. Brets membuat penjabaran menurut adanya tiga ciri, yaitu : bunyi (audio), bentuk (visual) dan gerak (motion).

Atas dasar ini Brets mengemukakan beberapa kelompok media, yaitu :
  1. Media audio-motion-visual, yakni media yang memiliki suara, ada gerakan dan bentuk adil dapa dilihat. Media semacam ini paling lengkap. Jenis media yang termasuk kelompok ini yaitu televisi, radio, tape dan film bergerak. 
  2. Media audio-still-visual, yani media yang memiliki suara, objeknya sanggup dilihat, namun tidak ada gerakan, menyerupai film strip bersuara, slide bersuara dan rekaman televisi dengan gambar tak bergerak. 
  3. Media audio-semi motion, memiliki bunyi dan gerakan, namun tidak sanggup menampilkan suatu gerakan secara utuh. Salah satu pola dari media jenis media ini yaitu papan tulis jarak jauh atau tele-blackboard 
  4. Media motion-visual, yakni media yang memiliki gambar objek bergerak, tapi tanpa mengeluarkan suara, menyerupai film bisu yang bergerak 
  5. Media still-visual, yakni ada objel namun tidak ada gerakan, menyerupai film strip dan slide tanpa suara. 
  6. Media audio, spesialuntuk memakai suara, menyerupai radio, telepon dan audio-tape 
  7. Media cetak, yang tampil dalam bentuk bahan-bahan tercetak/tertulis menyerupai buku, modul dan pamflet.
Tag : Pembelajaran
0 Komentar untuk "Media Pembelajaran"

Back To Top