Jenis-Jenis Kalimat Bahasa Indonesia


Pengertian Kalimat
Suatu belahan rentetan kata yang final dan menunjukkan pikiran yang lengkap. Yang dimaksud dengan pikiran yang lengkap ialah informasi yang didukung oleh pikiran yang utuh. Sekurang-kurangnya
kalimat dalam ragam resmi, baik mulut maupun tertulis, harus mempunyai subjek atau pokok kalimat dan predikat atau sebutan. 

Kalau dilihat dalam hal Predikat, kalimat dalam bahasa Indonesia ada dua macam, yaitu:
  1. Kalimat-kalimat yang berpredikat kata kerja
  2. Kalimat-kalimat yang berpredikat bukan kata kerja 
misal:
Tugas itu dikerjakan oleh mahasiswa.

Perhatikan pula pola diberikut.
Dalam ruang itu memerlukan tiga buah kursi.

Pola Dasar Kalimat
  • KB + KK = Mahasiswa berdiskusi.
  • KB + KS = Dosen itu ramah.
  • KB + K.Bil = Harga buku itu seribu rupiah.
  • KB  + (KD + KB) = Tinggalnya di Palembang.
  • KB1 + KK + KB2 = Mereka menonton film.
  • KB1 + KK + KB2 + KB3 = Paman mencarikan saya pekerjaan.
  • KB1 + KB2 = Rustam peneliti.
Jenis Kalimat Menurut Struktur Gramatikalnya 
1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal terdiri atas satu subjek dan satu predikat.

2. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat beragam setara terjadi dari dua kalimat tunggal atau lebih. Kalimat beragam setara dikelompokkan menjadi empat jenis, sbb.

a) Dua kalimat tunggal atau lebih sanggup dihubungkan oleh kata dan atau serta jika kedua kalimat tunggal atau lebih itu sejalan, dan balasannya disebut kalimat beragam setara perjumlahan.
misal: Kami membaca dan mereka menulis.

Tanda koma sanggup digunakan bila kalimat yang dihubungkan itu lebih dari dua kalimat tunggal.
misal: Direktur senang, karyawan duduk teratur, dan para nasabah antri.

b) Kedua kalimat tunggal yang berbentuk kalimat setara itu sanggup dihubungkan oleh kata tetapi jika kalimat itu menunjukkan perperihalan, dan balasannya disebut kalimat beragam perperihalan.
misal: Adiknya tinggi, tetapi kakaknya pendek.

Kata-kata penghubung lain yang sanggup digunakan dalam menghubungkan dua kalimat tunggal dalam kalimat beragam setara perperihalan, dan balasannya disebut kalimat beragam setara perperihalan.
misal: Ia bukan peneliti, melainkan pedagang.

c) Dua kalimat tunggal atau lebih sanggup dihubungkan oleh kata lalu dan kemudian jika kejadian yang dikemukakan berurutan, dan balasannya disebut kalimat beragam setara perurutan.
misal: Mula-mula disebutkan nama-nama juara menyanyi tingkat remaja, kemudian disebutkan nama-nama juara menyanyi tingkat dewasa.

d) Dapat pula dua kalimat tunggal atau lebih itu dihubungkan oleh kata atau jika kalimat itu menunjukkan pemilihan, dan balasannya disebut kalimat beragam setara pemilihan.
Contoh: Para debitur sepeda motor sanggup membayar cicilannya di kantor pos yang terdekat atau para petugas menagihnya ke rumah debitur langsung.
  • Kalimat Majemuk Setara Rapatan  
Dalam kalimat beragam setara, ada yang berbentuk kalimat rapatan, yaitu suatu bentuk yang merapatkan dua atau lebih kalimat tunggal. Yang dirapatkan ialah salah satu unsurnya.
misal:
Kami latihan, kami bertanding, dan kami berhasil menang.
Kami latihan, bertanding, dan berhasil menang.
  • Kalimat Majemuk Tidak Setara
Kalimat beragam tidak setara terdiri atas satu suku kalimat yang bebas dan satu suku kalimat atau lebih yang tidak bebas. Jalinan kalimat ini menggambarkan taraf kepentingan yang tidak sama-beda di antara unsur gagasan yang majemuk. Inti gagasan dituangkan ke dalam induk kalimat, sedangkan pertaliannya dari sudut pandangan waktu, sebab, akibat, tujuan, syarat, dan sebagainya dengan aspek gagasan lain diungkapkan dalam anak kalimat.

misal:
a. Para pemain sudah lelah.  
b. Para pemain boleh istirahat.
c. Karena para pemain sudah lelah, para pemain boleh diberistirahat.
d. Karena sudah lelah, para pemain boleh diberistirahat.
  • Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat beragam gabungan terdiri atas kalimat beragam tak setara (bertingkat) dan kalimat beragam setara.
misal:
a. Karena hari sudah malam, kami berhenti dan eksklusif pulang.  
b. Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja lantaran tugasnya belum selesai.

Jenis Kalimat Menurut Bentuk Gayanya (retoriknya)
Jika kalimat itu disusun dengan dipertamai anak kalimat dan diikuti induk kalimat, gaya penajian kalimat itu disebut bertitikpuncak. Pembaca belum sanggup memahami kalimat tersebut bila gres membaca anak kalimatnya. Pembaca akan memahami makna kalimat itu setelah membaca induk kalimatnya. Sebelum kalimat itu selesai, terasa bahwa ada sesuatu yang masih ditunggu, yaitu induk kalimat.

Oleh lantaran itu, penyajian kalimat yang konstruksinya anak-induk terasa bertitikpuncak, dan terasa membentuk ketegangan.
Misalnya: Karena susah kendaraan, ia hadir terlambat ke kantornya.
(3) Kalimat yang Berimbang
Jika kalimat itu disusun dalam bentuk beragam setara atau beragam campuran, gaya penyajian kalimat itu disebut diberimbang lantaran strukturnya menunjukkan kesejajaran yang sejalan dituangkan ke dalam berdiri kalimat yang bersimetri.
Misalnya: Jika stabilitas nasional mantap, masyarakat sanggup bekerja dengan hening dan sanggup diberibadat dengan leluasa.

Jenis Kalimat Menurut Fungsinya
  • Kalimat yang melepas
Jika kalimat itu disusun dengan dipertamai unsur utama, yaitu induk kalimat dan diikuti unsur tambahan, yaitu kalimat gaya penyajian kalimat itu disebut melepas. Unsur anak kalimat ini seakan-akan dilepas saja oleh penulisnya  dan kalau pun unsur ini tidak diucapkan, kalimat itu sudah bermakna lengkap. 
Misalnya: Saya akan dibelikan mobil oleh ayah bila saya lulus ujian sarjana.
  • Kalimat yang berklimaks 
Jika kalimat itu disusun dengan dipertamai anak kalimat dan diikuti induk kalimat, gaya penyajian kalimat itu disebut bertitikpuncak. Pembaca belum sanggup memahami kalimat tersebut bila gres membaca anak kalimatnya. Pembaca memahami makna kalimat setelah membaca induk kalimatnya Sebelum kalimat itu selesai, terasa bahwa ada sesuatu yang masih ditunggu, yaitu induk kalimat. Oleh lantaran itu, peyajian kalimat yang konstruksinya anak-induk terasa berkimaks, dan terasa membentuk ketegangan.
Misalnya: Karen sulit kendaraan, ia hadir terlambat ke kantornya.
  • Kalimat Pernyataan (Deklaratif) 
Kalimat pernyataan digunakan bila penutur ingin menyatakan sesuatu dengan lengkap pada waktu ia ingin memberikan informasi kepada lawan bahasanya (Biasanya, intonasi menurun; tanda baca titik)
Misalnya: Presiden SBY mengadakan kunjungan ke luar negeri
  • Kalimat Pertanyaan (Introgatif)
Kalimat pertanyaan digunakan bila penutur ingin memperoleh informasi atau reaksi (jawabanan) yang dibutuhkan (Biasanya, intonasi menurun; tanda baca tanya)
Misalnya: Kapan Saudara berangkat ke   Singapura?  
  • Kalimat Perintah dan Permintaan (Imperatif)
Kalimat perintah digunakan bila penutur ingin “menyuruh” atau “melarang” orang berbuat sesuatu. (Biasanya, intonasi menurun; tanda baca seru)
Misalnya: Tolong buatkan lampau rencana pembiayaannya. 
  • Kalimat Seruan
Kalimat permintaan digunakan bila penutur ingin “mengungkapkan” perasaan yang berpengaruh atau yang mendadak. (Biasanya, intonasi meningkat; tanda baca titik atau tanda seru)
Misalnya:  
Bukan main, cantiknya.
Nah, ini ia yang kita tunggu!
(Sumber: Materi Kuliah Morfoligi dan Sitaksis Bahasa IndonesiaUT)
0 Komentar untuk "Jenis-Jenis Kalimat Bahasa Indonesia"

Back To Top