Dalam menerjemahkan, kita harus mengetahui siapa audiens atau samasukan dari hasil terjemahan kita, sumber dari naskah yang kita terjemahkan dan ragam bahasa yang digunakan. INI tindakan pertama yang anda harus lakukan dikala anda hendak menerjemahkan.
melaluiataubersamaini mengetahui samasukan dari hasil terjemahan anda, maka anda akan sanggup memilih bagaimana warta anda akan disampaikan. misal: anda disajikan naskah terjemahan yang berasal dari ensiklopedi anak-anak. Ini sanggup dilihat dari sumber yang menyebut: contohnya http://dictionary.kids.net.au/word/industry.
melaluiataubersamaini mengetahui bahwa naskah tersebut ialah berasal dari engkaus dan engkaus itu engkaus anak-anak, maka, sebagai penerjemah anda harus memilih perilaku bahwa: bahasa yang anda gunakan harus ialah bahasa yang sederhana yang biasanya dipakai oleh anak-anak. Kemudian, kenyataan bahwa sumbernya ialah engkaus digital anak-anak, akan meminta anda sebagai penerjemah, untuk memilih bahasa engkaus atau ensiklopedia dan media yang dipakai sebagai titik pertama dalam penerjemahan.
Isu kedua yang ingin saya soroti ialah penerapan google translation dalam proses penerjemahan. Dari tes yang kita kerjakan, kita mendapat pengalaman bahwa menerjemahkan dengan ‘google” tidaklah memadai, dan cenderung agak berbahaya. Memang pada bentuk-bentuk yang amat sederhana, mesin penerjemah ‘google’ sanggup melaksanakan dengan cukup baik. Namun, dikala sudah hingga pada tahapan yang kompleks, cara ini tidak sanggup diandalkan. Secara etika, penerjemahan dengan mesin semacam ini, bagi penerjemah ialah sesuatu yang harus dihindari.
Penerjemahan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia memang tidak terlalu banyak menhadirkan duduk perkara yang berkenaan dengan pamahaman ihwal waktu (terkait tenses), dan pola-pola bentukan kata/ kelompok kata/ dan anak kalimat.
Untuk sekedar memperkaya, saya lampirkan kembali apa yang harus anda ingat dikala melakukan penerjemahan, yakni bahwa:
- Meanings in the source language must be conveyed accurately in the sasaran language, without loss of meanings.
- Pay attention to the readership of your translation (i.e. clarity)
- Be aware of the notion of register (i.e. vocabulary, style, grammatical features) and collocation both in the source language and the sasaran language.
- Make sure that your translation is NOT read like a translation (i.e. naturalness)
- There are no such things as “free translation”.
(Sumber: Materi Kuliah Translation UT)
Tag :
Penerjemahan
0 Komentar untuk "Sasaran (Audien) Hasil Terjemahan"