Prinsip penganjaran bahasa harus dimulai dengan mengajarkan aspek-aspek indera pendengaran dan pengucapan dalam pembaca dan penulis. Strategi pembelajaran ketrampilan menyimak berkembang terutama dalam pengajaran bahasa asing. Munculnya teknologi perekaman menyerupai kaset, compact disk (CD), video dan lain-lain, bertujuan meningkatkan kemajuan dalam proses pembelajaran terutama dalam mempersembahkan materi materi asuh menyimak.
Menyimak atau mendengar ialah satu pengalaman berguru yang amat penting bagi para siswa yang seyogyanya menerima perhatian sungguh-sungguh dari pengajar bahasa. Ketermpilan menyimak atau mendengar sanggup dicapai dengan tes terus menerus dalam mendengarkan perbedaan-perbedaan suara bahasa (fonem) sesuai dengan makhorijul huruf.
Secara umum tujuan tes menyimak yaitu supaya siswa sanggup memahami ujaran dalam bahasa arab, baik dalam bahasa sehari-hari maupun bahasa yang dipakai dalam acara resmi. Unsur yang sangat mendasar dalam interaksi sesama insan yaitu ketrampilan untuk memahami apa yang dikatakan atau diucapkan oleh orang lain. Dalam kehidupan berbahasa sehari-hari sering kita jumpai pendengar yang kurang terampil, baik dalam bahasa ibu atau bahasa kedua.
Ada pendapat yang menyampaikan bahwa ketrampilan menyimak tidak perlu dilatih secara khusus, alasannya hal itu akan terbiasa sendirinya sebagaimana halnya berguru berjalan dan berbicara pada waktu masih balita. Macam-macam menyimak terdapat dua bab pertama menyimak untuk keperluan pengulangan (drill), kedua menyimak untuk keperluan memahami teks.
Dalam pembelajaran menyimak terdapat banyak sekali macam model strategiyang sanggup dipakai oleh seorang guru, yaitu:
a). Model saling kerjasama
Strategi ini mempunyai kegunaan untuk mengetahui cara yang efektif dan berdaya hasil bagi pemahaman akseptor didik secara khusus, seni administrasi ini sanggup memdiberi peluang kepada perserta didik untuk saling membuatkan hasil berguru dari materi yang sama dengan cara tidak sama, dengan membandingkan catatan hasil belajar.
Strategi ini mempunyai kegunaan untuk mengetahui cara yang efektif dan berdaya hasil bagi pemahaman akseptor didik secara khusus, seni administrasi ini sanggup memdiberi peluang kepada perserta didik untuk saling membuatkan hasil berguru dari materi yang sama dengan cara tidak sama, dengan membandingkan catatan hasil belajar.
Langkah-langkahnya:
- Peserta dibagi menjadi dua kelompok dalam dua daerah yang tidak sama.
- Guru membacakan dan membuktikan teks yang diajakan dengan cara yang tidak sama. Pada kelompok pertama guru membuktikan sesuai dengan isi teks, sedangkan pada kelompok kedua guru membuktikan dengan memakai bahasa sendiri yaitu dengan metode ceramah.
- Sesudah tamat guru meminta pada akseptor didik untuk berkumpul dan masing-masing akseptor didik di perintah berpasangan dengan kelompok yang tidak sama.
- Masing-masing pasangan diminta untuk menggabungkan hasil berguru dan bisa menjawaban pertanyaan yang diajukan seputar isi teks.
b). Menyimpulkan
Strategi ini sanggup menguji kemampuan menyimak akseptor didik terhadap isi cerita. Jawaban akseptor didik terhadap pertanyaan seperti:
Strategi ini sanggup menguji kemampuan menyimak akseptor didik terhadap isi cerita. Jawaban akseptor didik terhadap pertanyaan seperti:
من فعل، لماذا، كيف، اين، متى، لمن، ماذا فعل
Yang kemudian disintetiskan kedalam satu kalimat singkat, padat dan terperinci sehingga sanggup menumbuhkan proses berfikir kreatif, kritis terhadap topik yang didiberikan.
Langkah-langkah yaitu sebagai diberikut :
- Memilih satu topik pembelajaran yang belum pernah di pelajari.
- Guru membuktikan hukum main yang harus dikerjakan akseptor didik. Dimana akseptor didik diminta mencatat hal-hal yang berkaitan dengan jawabanan beberapa pertanyaan diberikut :من فعل، لماذا، كيف، اين، متى، لمن، ماذا فعل
3. Kemudian guru membuktikan satu topik bahasan dan akseptor didik menyimaknya.
4. Pada dikala menyimak, akseptor didik diminta untuk menjawaban pertanyaan yang sudah dicatat dan menggabungkan jawabanan dari pertanyaan tersebut dalam satu kalimat.
5. Kemudian guru menyediakan waktu yang cukup bagi akseptor didik untuk menganalisis dan merangkum pertanyaan tersebut menjadi satu kalimat ringkasan.
6. Mengembalikan hasil penilaian siswa, sambil terus memdiberi motivasi bagi yang belum benar jawabanannya.
c). Saling bergantian
Strategi ini sanggup mengiringi siswa untuk tetap serius dan terserius pada materi yang sedang disampaikan.
Strategi ini sanggup mengiringi siswa untuk tetap serius dan terserius pada materi yang sedang disampaikan.
Langkah-langkahnya :
- Peserta didik dibagi menjadi tiga kelompok, setiap kelompok mempunyai kiprah yang tidak sama yaitu, sebagai penanya, penentang, dan pendukung.Guru memberikan satu topik yang perdebatanal.
- Pada dikala mendengarkan teks, masing-masing kelompok melaksanakan tugasnya, yaitu kiprah penanya bertugas membuat pertanyaan yang berkaitan dengan teks yang dibicarakan oleh guru, sedangkan kelomok penentang mencoba membuat suatu argumentasi yang menafikan diskurkus yang dibahas, dan para pendukung melaksanakan sebaliknya yaitu menyusun argumentasi yang menguatkan diskurkus yang sedang dibahas.
- Memdiberi waktu yang cukup pada akseptor didik untuk bekerja tiga kelompok yang saling berhadapan.
- Mintalah masing-masing akseptor didik memberikan hasil dari kiprah mereka, sambil terus mengevaluasi dan mengarahkan tema pembahasan.
d). Menyimak dengan lagu
Strategi ini memmenolong siswa untuk selalu tanggap dengan cermat, dan sempurna dalam memahami serta memaknai syair yang dinyanyikan.
Strategi ini memmenolong siswa untuk selalu tanggap dengan cermat, dan sempurna dalam memahami serta memaknai syair yang dinyanyikan.
Langkah-langkahnya :
- Tahap persiapan, menyediakan kaset lagu berbahasa arab fusha, tape recorder dan kisi-kisi yang berupa syair lagu yang tidak lengkap.
- Tahap pelaksanaan, membagikan kisi-kisi berupa syair lagu. Diputar dan siswa diminta melengkapi kisi-kisi berupa syair lagu yang tidak lengkap.
- Tahap pemantapan, memutar lagu sekali lagi, namun kali ini tiap bait atau baris bergantung kemampuan menyimak akseptor didik. Setiap tamat satu baris lagu dinyanyikan, tape recorderdimatikan. Kemudian setiap siswa ditanya isi dari kisi-kisi yang kosong dimaksud, kemudian melaksanakan evaluasibersama dengan akseptor didik.
- Membahas tema dan isi lagu, sambil juga membenarkan cara penulisan siswa.
e). Model informasi
Strategi ini berserius untuk tetap utuh meskipun dalam rentang waktu yang cukup lama. Peserta didik sanggup menyimak dengan seksama sebuah informasi sambil mendalami keruntutan bahasanya dan isi yang terkandung didalamnya.
Strategi ini berserius untuk tetap utuh meskipun dalam rentang waktu yang cukup lama. Peserta didik sanggup menyimak dengan seksama sebuah informasi sambil mendalami keruntutan bahasanya dan isi yang terkandung didalamnya.
Langkah-langkahnya :
- Menyiapkan tape recorder yang meliputi diberita, pidato atau informasi lainnya yang berbahasa arab fusha.
- Memutarkan kaset yang meliputi diberita dengan cermat dan meminta akseptor didik untuk mendengarkannya dan mencatat poin-poin yang ada dalam diberita tersebut.
- Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan tiap kelompok memperoleh kiprah menulis isi diberita dan mendiskusikannya.
- Peserta didik siminta untuk mempresentasikan hasilnya.
- Kaset diputar kembali dan melaksanakan penilaian bersama-sama.
- Kemudian mengulas tema dan isi kaset, sambil juga membenarkan cara penulisan yang sudah dilakukan oleh akseptor didik.
f. Model problematika
Strategi ini dipakai untuk meningkatkan rasa tenggang rasa akseptor didik pada sesama. Siswa menyimak dilema yang sedang terjadi dengan seksama, sanggup memahami keluh kesah yang ada, kemudian memdiberi solusi.
Strategi ini dipakai untuk meningkatkan rasa tenggang rasa akseptor didik pada sesama. Siswa menyimak dilema yang sedang terjadi dengan seksama, sanggup memahami keluh kesah yang ada, kemudian memdiberi solusi.
Langkah-langkahnya :
- Peserta didik diminta untuk berpasangan.
- Peserta didik diminta untuk memberikan dilema atau keluh kesah yang dihadapi kepada pasangannya masing-masing.
- Secara bergantian mereka diminta untuk menyimak solusi dari pasangannya.
- Hasil penulisan ditukar dengan akseptor didik yang lain melalui sistem cross check.
- Peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasilnya.
Tag :
Pembelajaran
0 Komentar untuk "Model Pembelajaran Bahasa Araba (Istima')"