Zat yang bersifat lahir dan mistik itu menentukan postur insan sebagai makhluk yang paling sempurna. Manusia mempunyai anggota badan, khususnya otak dan jantung yang berfungsi sebagai prosedur biologi, yaitu seperangkat subsistem di dalam sistem tubuh insan untuk menawarkan keberadaannya (eksistensinya).
Susunan anggota tubuh insan (fisik) sebetulnya sangat kompleks, tidak spesialuntuk terdiri dari otak dan jantung saja, yang masing-masing anggota tubuh satu sama lain dihubungkan melalui susunan syaraf yang sangat kompleks pula. Keadaan itu pun masih menggambarkan insan yang kurang lengkap, alasannya yakni kelengkapan insan tidak spesialuntuk dari wujud fisiknya saja, akan tetapi juga dari kenyataan nonfisik yang justru tidak dimiliki oleh makhluk lain. Seperti ruh dan jiwa yang memerankan adanya proses berpikir, merasa, bersikap dan berserah diri serta mengabdi yang ialah mekanisme, kejiwaan insan sebagai makhluk Allah.
Kedua prosedur yang terdapat pada manusia, yaitu prosedur biologi yang berpusat pada jantung (sebagai sentra hidup) dan prosedur kejiwaan yang berpusat pada otak (otak sebagai forum pikir, rasa, dan sikap sebagai sentra kehidupan).
Gambaran bahwa insan ialah makhluk yang sempurna, mungkin sanggup dilihat dari kemampuannya untuk menentukan tujuan hidup. Tujuan hidup itu menurut satu tata nilai yang mempersembahkan corak pada seluruh kehidupan insan yang terdiri dari proses mengetahui, mengalami, memikirkan, merasakan, dan membentuk sikap tertentu yang alhasil tersusun pada suatu teladan sikap yang sanggup menghasilkan karya manusia, baik yang bersifat fisik maupun bersifat nonfisik. Tinggi rendahnya derajat kemampuan, sempit luasnya cakupan tergantung pada kapasitas otak (Q.S. Al-Mu'min (40) : 35), melalui sentra susunan syaraf (terletak pada sumsum tulang belakang) sehingga memungkinkan seluruh anggota tubuh berfungsi dalam rangka pencapaian cita-cita. Cita-cita tersebut sering kali diistilahkan dengan akhlakul karimah atau sikap yang baik.
Manusia ialah makhluk yang utama dan terutama di antara tiruana makhluk yang ada. Keutamaan insan sanggup dilihat dengan adanya potensi-potensi yang dimiliki oleh manusia, yang tidak terdapat pada makhluk lain. melaluiataubersamaini kelebihan itu insan dijadikan sebagai khalifah Allah di bumi.
Kedudukan insan sebagai khalifah Allah inilah, yang menyebabkan mereka mempunyai sejumlah hak dan kewajiban. Hak di sini yakni suatu imbalan dari kewajiban-kewajiban yang sudah ditunaikannya. Kewajiban dalam konteks dengan aturan Islam, berarti pekerjaan yang akan menerima hukuman aturan apabila ditinggalkan.
Menurut kodratnya, insan yakni makhluk yang paling mulia. Sesuai dengan namanya insan yakni makhluk yang mempunyai naluri berperasaan, berkelompok, dan berpribadi. Selain itu insan mempunyai sifat pelupa atau cenderung menentukan berbuat kesalahan. Dari sifat-sifatnya itu posisi insan akan berbalik menjadi makhluk yang paling hina, bahkan lebih hina dari binatang.
Manusia diciptakan untuk mengelola dan memanfaatkan alam untuk mencapai kehidupan bahan yang sejahtera dan senang di dunia, sekaligus dengan demikian beliau sanggup melakukan kiprah diberibadah kepada Pencipta untuk mencapai kebahagiaan immateri di alam abadi kelak. Fungsi ganda insan itu dikenal dalam istilah agama sebagai fungsi kekhalifahan dan kehambaan (untuk mengabdi dan diberibadah).
(Sumber: Materi Kuliah PAI UT)
0 Komentar untuk "Hakikat, Martabat, Dan Tanggung Jawab Manusia"