Singgle Mode pada Penddikan Terbuka Jarak Jauh, kali ini kita akan bahasa model kedua yaitu dual mode.
Model dual mode mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh model single mode. Model dual mode mempunyai landasan dan keterpautan yang berpengaruh alasannya staf akademik bertanggung balasan penuh dalam proses belajar dan pembelajaran, penulisan materi ajar, memakai kombinasi materi berguru berdikari dan pertemuan tatap muka dan penilaian siswa. Penyampaian bahan, sistem pembelajaran dan layanan yang didiberikan tidak sama sesuai dengan syarat yang dikehendaki masing-masing sistem pembelajaran atau kelompok siswa. Model ini memungkinkan terjaganya kesamaan penghargaan dan gelar terhadap siswa tatap muka dan jarak jauh. Dalam model ini ada integrasi pembelajaran tatap muka dan jarak jauh sehingga menjamin standar pendidikan, legitimasi, dan kredibilitas. Sistem dual mode memungkinkan penawaran kegiatan atau matapelajaran yang bervariasi dan memungkinkan staf akademik untuk bekerja dalam lingkungan yang berorientasi pada penelitian, di samping pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. Model ini mempersembahkan pementingan pada interaksi dan komunikasi, baik secara tatap muka maupun melalui media.
Beberapa Koreksian dilontarkan terhadap model dual mode. Keterbatasan waktu untuk pengembangan materi bimbing menjadi problem utama alasannya staf akademik bertanggung balasan mengajar tatap muka pula. Banyak di antara staf tidak melewati pendidikan dan petes formal dalam bidang pengembangan materi bimbing jarak jauh. Ada keterbatasan memanfaatkan sumber daya untuk perbaikan kualitas materi bimbing dan pengembangan dalam skala besar, variasi media dan teknologi untuk siswa jarak jauh, alasannya secara bersamaan forum harus memanfaatkan sumber dayanya yang terbatas untuk pembelajaran tatap muka. Sekalipun demikian banyak forum dual mode sudah berupaya dan berhasil meningkatkan investasi dan memanfaatkan media dan teknologi serta menerapkan metode yang lebih sistematik dalam pengembangan materi ajar. Penerapan kebijakan kendali mutu bagi seluruh kegiatan PTJJ ialah dilema bagi model dual mode, alasannya kegiatan PTJJ pada forum konvensional sering dianggap sebagai produk sampingan. Selain itu ada faktor pembatas untuk mempertahankan dua sistem pembelajaran tatap muka dan jarak jauh berlaku efektif (Zuhairi, 1998).
Bagi kalangan pendidikan di Indonesia, model dual mode masih belum banyak dikenal, dan masih perlu diamati dan diteliti lebih lanjut perkembangannya. Secara peraturamn dimungkinkan suatu forum pendidikan tinggi konvensional di Indonesia menyelenggarakan kegiatan tatap muka dan jarak jauh. Namun hingga dikala ini belum banyak forum konvensional yang mencoba menerapkan PTJJ. Banyak forum di Indonesia menentukan membuka kelas jauh dengan sistem tatap muka. Ini mengambarkan bahwa bekerjsama bahwa PTJJ belum begitu dikenal di kalangan akademik di kampus konvensional, yang semestinya diharapakan lebih sanggup bersikap dan bertindak inovatif, terbuka terhadap gagasan dan inovasi gres dalam memanfaatkan teknologi atau metode baru, termasuk metode PTJJ.
Sumber: Materi Program MOOCs Pendidikan Jarak Jauh UT
Banyak kegiatan PTJJ dikembangkan di universitas yang menerapkan model model dual mode, dengan mendirikan suatu unit atau divisi khusus yang menangani siswa jarak jauh. Dalam model ini ada dua kelompok siswa, yaitu mereka yang berguru secara tatap muka di kelas, dan mereka yang berguru secara jarak jauh tanpa atau dengan syarat tatap muka yang sangat minimum. Dua kelompok ini secara teoritis mendapat pelayanan yang sebanding dari lembaga, sekalipun kenyataannya mahasiswa tatap muka memeiliki lebih banyak kegampangan dlam hal terusan ke banyak sekali sumber berguru di kampus. Secara historis, model dual mode dipergunakan untuk menangkal kecurigaan terhadap PTJJ sebagai menurunkan standar pendidikan. Kesamaan penghargaan antara pembelajaran tatap muka dan jarakj jauh sanggup dicapai dengan menugaskan staf akademik yang sama, mengajar dan menguji dua kelompok siswa yang tidak sama. Keduanya mendapat gelar yang sama, sekalipun model pembelajaran mereka tidak sama. Negara menyerupai Australia dan New Zealand ialah pencetus penerapan model dual mode untuk pendidikan tinggi.
Pada universitas dual mode, dua kelompok mahasiswa mempunyai karakteristik yang tidak sama dalam banyak hal. Mahasiswa tatap muka umumnya lebih muda dan mengikuti pendidikan universitas eksklusif sehabis menamatkan sekolah menengah. Mahasiswa jarak jauh umumnya lehih tua, lebih kaya dalam pengalaman hidup maupun pekerjaan, serta mimiliki keluarga serta komitmen lainnya. Banyak di antara mereka bahkan tidak menamatkan sekolah menengah atas, dan mereka masuk universitas melalui denah ‘matang usia’ yang dimungkinkan terjadi di negara maju. Banyak orang beranggapan bahwa mahasiswa jarak jauh ialah mahasiswa ‘kelas dua’, sebagaimana banyak orang beranggapan bahwa PTJJ ialah upaya menyediakan pendidikan ‘peluang kedua’. Sebelum diperkenalkannya sistem univeritas terbuka, cara yang sanggup diterima untuk mempersembahkan peluang kepada orang sampaumur yang sudah bekerja untuk berguru di perguruan tinggi ialah melalui kegiatan jarak jauh yang diselenggarakan oleh forum konvensional.
Pada universitas dual mode, dua kelompok mahasiswa mempunyai karakteristik yang tidak sama dalam banyak hal. Mahasiswa tatap muka umumnya lebih muda dan mengikuti pendidikan universitas eksklusif sehabis menamatkan sekolah menengah. Mahasiswa jarak jauh umumnya lehih tua, lebih kaya dalam pengalaman hidup maupun pekerjaan, serta mimiliki keluarga serta komitmen lainnya. Banyak di antara mereka bahkan tidak menamatkan sekolah menengah atas, dan mereka masuk universitas melalui denah ‘matang usia’ yang dimungkinkan terjadi di negara maju. Banyak orang beranggapan bahwa mahasiswa jarak jauh ialah mahasiswa ‘kelas dua’, sebagaimana banyak orang beranggapan bahwa PTJJ ialah upaya menyediakan pendidikan ‘peluang kedua’. Sebelum diperkenalkannya sistem univeritas terbuka, cara yang sanggup diterima untuk mempersembahkan peluang kepada orang sampaumur yang sudah bekerja untuk berguru di perguruan tinggi ialah melalui kegiatan jarak jauh yang diselenggarakan oleh forum konvensional.
Model dual mode mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh model single mode. Model dual mode mempunyai landasan dan keterpautan yang berpengaruh alasannya staf akademik bertanggung balasan penuh dalam proses belajar dan pembelajaran, penulisan materi ajar, memakai kombinasi materi berguru berdikari dan pertemuan tatap muka dan penilaian siswa. Penyampaian bahan, sistem pembelajaran dan layanan yang didiberikan tidak sama sesuai dengan syarat yang dikehendaki masing-masing sistem pembelajaran atau kelompok siswa. Model ini memungkinkan terjaganya kesamaan penghargaan dan gelar terhadap siswa tatap muka dan jarak jauh. Dalam model ini ada integrasi pembelajaran tatap muka dan jarak jauh sehingga menjamin standar pendidikan, legitimasi, dan kredibilitas. Sistem dual mode memungkinkan penawaran kegiatan atau matapelajaran yang bervariasi dan memungkinkan staf akademik untuk bekerja dalam lingkungan yang berorientasi pada penelitian, di samping pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. Model ini mempersembahkan pementingan pada interaksi dan komunikasi, baik secara tatap muka maupun melalui media.
Beberapa Koreksian dilontarkan terhadap model dual mode. Keterbatasan waktu untuk pengembangan materi bimbing menjadi problem utama alasannya staf akademik bertanggung balasan mengajar tatap muka pula. Banyak di antara staf tidak melewati pendidikan dan petes formal dalam bidang pengembangan materi bimbing jarak jauh. Ada keterbatasan memanfaatkan sumber daya untuk perbaikan kualitas materi bimbing dan pengembangan dalam skala besar, variasi media dan teknologi untuk siswa jarak jauh, alasannya secara bersamaan forum harus memanfaatkan sumber dayanya yang terbatas untuk pembelajaran tatap muka. Sekalipun demikian banyak forum dual mode sudah berupaya dan berhasil meningkatkan investasi dan memanfaatkan media dan teknologi serta menerapkan metode yang lebih sistematik dalam pengembangan materi ajar. Penerapan kebijakan kendali mutu bagi seluruh kegiatan PTJJ ialah dilema bagi model dual mode, alasannya kegiatan PTJJ pada forum konvensional sering dianggap sebagai produk sampingan. Selain itu ada faktor pembatas untuk mempertahankan dua sistem pembelajaran tatap muka dan jarak jauh berlaku efektif (Zuhairi, 1998).
Bagi kalangan pendidikan di Indonesia, model dual mode masih belum banyak dikenal, dan masih perlu diamati dan diteliti lebih lanjut perkembangannya. Secara peraturamn dimungkinkan suatu forum pendidikan tinggi konvensional di Indonesia menyelenggarakan kegiatan tatap muka dan jarak jauh. Namun hingga dikala ini belum banyak forum konvensional yang mencoba menerapkan PTJJ. Banyak forum di Indonesia menentukan membuka kelas jauh dengan sistem tatap muka. Ini mengambarkan bahwa bekerjsama bahwa PTJJ belum begitu dikenal di kalangan akademik di kampus konvensional, yang semestinya diharapakan lebih sanggup bersikap dan bertindak inovatif, terbuka terhadap gagasan dan inovasi gres dalam memanfaatkan teknologi atau metode baru, termasuk metode PTJJ.
Sumber: Materi Program MOOCs Pendidikan Jarak Jauh UT
Zuhairi, A.. (2002). Model-model pendidikan terbuka dan jarak jauh. Dalam Belawati, T (Ed.). Pendidikan terbuka dan jarak jauh: Didedikasikan kepada Dr. Setijadi, M.A. 45-59.
Tag :
Pendidikan dan Kurikulum
0 Komentar untuk "Model Pendidikan Terbuka Jarak Jauh - Dual Mode"