Materi Qur'an Hadist Mts - Aturan Fenomena Alam (Qs. A Qariah)

Hukum artinya Ketentuan, dan Fenomena yakni kejadian, permasalahan. Kaprikornus Hukum Fenomena Alam yakni ketentuan Allah yang timbul oleh permasalahan yang berlaku terhadap alam semesta, dan menempel secara alamiah. Karena segala yang terjadi atas izin Allah, maka aturan fenomena alam lebih sempurna disebut sunnatullah ( سُنَّةُ الله)
Diantara misal-contoh fenomena alam Yang Terjadi yakni :
  • Gempa Bmi
  • Banjir
  • Kebakaran
  • Topan
  • Tanah Longsor
  • Dll

Terjemahan Surat al-Qari’ah
1. hari kiamat,
2. Apakah hari selesai zaman itu?
3. tahukah engkau Apakah hari selesai zaman itu?
4. pada hari itu insan yakni menyerupai anai-anai yang bertebaran,
5. dan pegunungan-pegunungan yakni menyerupai bulu yang dihambur-hamburkan.
6. dan Adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya,
7. Maka Dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
8. dan Adapun orang-orang yang enteng timbangan (kebaikan)nya,
9. Maka daerah kembalinya yakni neraka Hawiyah.
10. tahukah engkau Apakah neraka Hawiyah itu?
11. (yaitu) api yang sangat gerah.

Kandungan Surat al-Qari’ah
Surat al-Qari’ah terdiri dari 11 ayat, tergolong dalam surat-surat Makkiyah, dan ialah surat ke-101 dalam al-Qur’an. Nama surat al-Qari’ah diambil dari lafaz ayat pertama surat ini.. Makna al-Qari’ah berdasarkan bahasa yakni ancaman besar, atau kejadian yang amat dahsyat lagi menakutkan. Penamaan hari selesai zaman dengan al-Qari’ah, lantaran hari selesai zaman ialah kejadian yang amat dahsyat dan menakutkan.

Pada Ayat 1-3 Allah SWT menginformasikan tentang adanya hari kiamat, ayat ini dimulai dengan pernyataan, “Hari Kiamat”. Sesudah Allah SWT menyebut, kemudian bertanya kepada raslllah s.a.w. “Apakah hari selesai zaman it? Dan tahukah engkau apa hari selesai zaman itu? Pertanyaan ini bukan menawarkan ketidaktahuan Allah, lantaran Allah yakni zat yang Maha Mengetahi atas segala sesuatu. Maksud pertanyaan pada ayat 2  dan 3 adalah  untuk menarikdanunik perhatian kepada yang ditanya biar benar-benar memperhatikan permasalahan yang ditanyakan. Sebab itu Allah swt.sendiri yang menjawaban pertanyaan tersebut.

Pada ayat 4 dan 5, Allah swt. menerangkan kejadian pada dikala terjadinya hari kiamat. Pada dikala itu terajadi kejadian yang sangat dahsyat dan belum pernah terjadi sebelmnya. Kedahsyatan hari selesai zaman digambarkan dalam ayat ini, bahwa insan menyerupai laron yang berterbangan dan pegunungan-pegunungan menyerupai bulu-bulu yang berhamburan. Begitu mengerikannya kejadian pada hari itu. Manusia tidak akan bisa lagi berbuat apa-apa. Bahkan pegunungan-pegunungan yang kukuh pun berhamburan lepas dari bumi bagaikan bulu.

Peristiwa hari selesai zaman juga dijelaskan dalam ayat lain menyerupai :
Al-Infithar ayat 1 yang artinya “Apabila langit terbelah”,  At- Thakwir ayat 1 - 3 yang artiya “1. apabila matahari digulung,2. dan apabila bintang-bintang berjatuhan,3. dan apabila pegunungan-pegunungan dihancurkan”,

Adapun kepastian terjadinya hari selesai zaman tidak ada yang mengetahui. Para pakar ilmu pengetahuan bahwa matahari yakni sumber kehidupan di dunia. Matahari yakni bola api raksasa yang memancarkan sinar dan gerahnya ke seluruh penjuru alam, termasuk permukaan bumi. Bola api raksasa it berptar ters menerus dan setiap detik kehilangan beratnya 4 jta ton. Hal itu terjadi terus menerus sampai pada saatnya matahari akan habis dan padam. Apabila matahari sudah padam, energipun habis, dan semanya jadi beku. Tidak ada lagi angin bertiup, tidak ada lagi hujan, dan kesudahannya sema menjadi mati. Pada dikala itu tamatlah kehidupan dunia.

Para mahir fisika menyatakan bahwa gaya rotasi dan revolsi benda-benda langit tidaklah awet, suatu dikala akan berakhir.gaya grafitasi yang menjadi keseimbangan trhadap benda-benda langit pada saatnya nanti juga akan hilang. Hilangnya gaya grafitasi menyebabkan seluruh benda-benda langit akan bertabrakan, saling menghancurkan. Jikahancurnya alam semesta disebabkan oleh padamnya matahari, hal itu akan terjadi sekitar 15 miliar tahun lagi. Demikianlah berdasarkan para mahir antariksa. Kaprikornus tiruana itu spesialuntuk perhitungan manusia.

Adapun kepastian terjadinya hari selesai zaman tidak ada yang mengetahui, kecuali Allah swt. Kejadian hari selesai zaman tidak sanggup disangka oleh siapapun, sebagaimana firman Allah swt. Dalam surah al-Waqi’ah ayat 1-2 yang artinya “ Apabila terjadi hari kiamat,
Tidak seorangpun sanggup berdusta tentang kejadiannya”.

Ayat 6-7 menerangkan tentang keadaan orang-orang yang mempunyai timbangan amal kebaikan yang lebih banyak. Sesudah terjadinay hari kiamat, ada tiga tahapan yang akan dilalui manusia, yaitu yaumul-ba’as, yaumul –mahsyar, dan yaumul-jaza’.
yaumul-ba’as yakni hari dibangkitnya tiruana insan dari kubur. Sesudah itu insan akan dikumpulkan di Padang Mahsyar (Yaumul-Mahsyar). Pada dikala itu, insan akan mendapatkan catatan amalnya. Atas dasar catatan amal tersebut insan dihisab (dihitung) dan dimizan (ditimbang) tiruana amalnya. Orang yang berat timbangan amal baiknya, ia berada dalam kehidupan yang memuaskan (senang), yakni hidup di surga.

Didalam surah al-Insyiqaq ayat 7-9 Allah swt. Menjelaskan bahwa orang yang baik amalnya akan mendapatkan buku catatan amal dengan tangan kanannya. Hal itu sebagai menunjukan baik baginya. Allah swt. Berfirman yang artinya  Adapun orang yang didiberikan kitabnya dari sebelah kanannya, Maka beliau akan diperiksa dengan investigasi yang gampang, Dan beliau akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama diberiman) dengan gembira”.

Ayat 8-11 menerangkan tentang keadaan orang-orang yang mempunyai timbangan amal kebaikan yang sedikit. Kejelekannya lebih banyak dari kebaikannya. Orang yang menyerupai ini akan celaka. Ia akan dimasukkan ke dalam neraka Hawiyah, yaitu api yang sangat gerah.

Dalam surah sl-Insyiqaq ayat 10-12 Allah swt. Menjelaskan bahwa orang yang lebih berat timbangan amaljelaknya akan mendapatkan buku catatan amalnya dari belakang. Hal itu sebagai petanda buruk baginya. Allah swt. Berfirman yang artinya “Adapun orang-orang yang didiberikan kitabnya dari belakang, Maka beliau akan berteriak: "Celakalah aku". Dan beliau akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).

Tidak dapatkan insan membela diri dari banyak sekali macam tuduhan? Jawaban atas pertanyaan itu ditegaskan Allah swt. Dalam firmanNya diberikut ini  yang artinya “Artinya : Pada hari Ini kami tutup lisan mereka; dan berkatalah kepada kami tangan mereka dan memdiberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang lampau mereka usahakan”

Suasana mencekam perasaan pada yaumul-hisab dan yaumul mizan membuat insan tidak bisa lagi berkutik. Wajah mereka tertunduk ketakutan.


0 Komentar untuk "Materi Qur'an Hadist Mts - Aturan Fenomena Alam (Qs. A Qariah)"

Back To Top