Contoh Ptk Bahasa Inggris Potongan Ii: Kajian Teori- Kemampuan Menulis Teks Narrative Melalui Picture Series


BAB II
KAJIAN TEORI

A. Menulis         
Ditinjau dari segi teori menulis, terdapat aspek aspek dalam ketrampilan menulis harus diperhatikan untuk menghasilkan suatu karya. Oshima dan Hogue (1988) menulis yakni mengungkapkan ilham atau pokok pokok pikiran yang dijabarkan dalam 3 bagian, bab penlampauan, isi, dan penutupan/konklusi yang diatur dalam organisasi tertentu. Ketiga bab tersebut diuraikan dalam beberapa paragraf sehingga bab penlampauan kemungkinan terdiri dari lebih 1 paragraf, bab ini terjabar dalam lebih dari 2 paragraf, dan bab penutupnya terdiri dari lebih dari 1 paragraf.
Sedangkan paragraf, berdasarkan Smalley dan ruetten (1986) yakni rangkaian beberapa kalimat penunjang. melaluiataubersamaini demikian, sebuah karya ialah pengorganisasian beberapa ilham pokok yang terangkum dalam beberapa paragraf.

B. Teks 
Menurut pengertian umum, teks yakni goresan pena yang sering kita baca. Istilah teknisnya, teks bukan satuan kata melainkan satuan semantis atau semantic unit (Halliday 1980). Makna ini kemudian direalisasikan dalam kata, klausa atau kalimat.  misal “kata kursi” disepakai orang Indonesia sebagai realisasi makna sebuah benda yang biasa diduduki orang. Entah bagaimana sejarahnya, kalau orang menyampaikan dingklik yang terbayang orang benda itu untuk diduduki. Menurut Tri Wiratno (2003:3) teks yakni satuan bahasa yang mengungkapkan makna secara kontektual. Makara teks tidak diukur dari jumlah kalimat atau halaman yang dikandung, tetapi dari makna yang diungkapkan dan konteks yang melingkupnya.

Karena teks yakni satuan makna dan satuan bahasa maka teks mencakup beberapa aspek makna yang diucapkan melalui jalur ekspresi maupun tulis. Ketika kita bercakap-cakap itu berarti sudah membuat teks, sedemikian juga ketika kita menulis. Sebuah percakapan atau goresan pena yang maknanya sanggup dipahami dan dinalar disebut teks. Maka, jikalau ada 2 orang sama-sama berbicara tetapi masing-masing berbicara semaunya tidak nyambung, maka apa yang mereka katakan susah disebut teks alasannya yakni tidak terlihat relasi semestinya. Demikian juga apabila kita menulis sepuluh kalimat secara acak, kalau jadinya susah dipahami itu berarti bukan teks, alasannya yakni membingungkan pembacanya, berati apabila kita melaksanakan komunikasi setiap hari, setiap dikala itu yakni bahwa kita sedang membuat teks, baik itu dilakukan bersama (dalam percakapan) maupun sendiri dalam ceramah, goresan pena dan sebagainya. Halliday (1985:11) pada dikala kita mendengarkan dan membaca kita terlibat dalam pertukaran tersebut berarti kita sudah membangun teks. Teks tersebut sebagai “a sosial exchange of meanings”         

C. Bahasa
Bahasa bukan spesialuntuk suatu objek aneh yang dipelajari, tapi sesuatu yang dipakai orang setiap hari. Dalam mempelajari bahasa sebagai alat komunikasi, perlu disadari adanya makna-makna bahasa yang perlu dikuasai. Menurut Halliday (1973), ada dua macam makna yang terangkum dalam tiruana bahasa. Makna ideasional dan makna interpersonal. Makna ideasional yakni ialah wujud dari pengalaman seseorang, baik pengalaman faktual maupun imajiner. Yang oleh Halliday disebut “in the sense of content”. Makna interpersonal yakni makna sebagai bentuk dari tingkah laris (sebagai pembicara atau penulis) yang kita tujukan kepada orang lain (sebagai pendengar atau pembaca). (Panduan Pengembangan Silabus mapel Bahasa Inggris SMP,  2006: 5 )

D. Media Pendidikan     
Media berdasarkan Gagne (1970) bahwa banyak sekali jenis komponen. Media pendidikan berdasarkan Asosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan (AECT) yakni bentuk jamak dari kata medium yang secara harafiah berarti mediator atau pengantar. Segala sesuatu yang dipakai untuk menyalurkan pesan/ info yang sanggup merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan akseptor didik yang dilakukan dengan sengaja dan terarah guna memungkinkan terjadinya proses berguru mengajar pada diri akseptor didik dengan gampang.

E. Kerangka Berfikir        
 Model yang akan dipakai peneliti untuk meningkatkan hasil berguru yakni rancangan pembelajaran yang memodifikasi antara teori, perilaku berguru kreatif sehingga modelnya sebagai diberikut :   
1. Menanamkan arti pentingnya alat peraga sebagai media pembelajaran
2.  Menciptakan interaksi berguru mengajar yang memungkinkan anakdidik sanggup pengalaman, komplemen wawasan pengetahuan wacana konsep pelajaran yang diperjelas dengan media pembelajaran

Berdasarkan pada teori kerangka berpikir dan realita di atas maka sanggup dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai diberikut :“Melalui penerapan gambar gambar seri sebagai media pembelaiaran sanggup meningkatkan hasil belaiar siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris dalam kemampuannya  menulis teks narrative berbasis genre.”
Baca Juga: Bab I: Penlampauan, Bab II: Kajian Teori, Bab III: Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaram, Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan, Bab V: Kesimpula dan Daftar Pustaka 
0 Komentar untuk "Contoh Ptk Bahasa Inggris Potongan Ii: Kajian Teori- Kemampuan Menulis Teks Narrative Melalui Picture Series"

Back To Top