KUBURAN DAN ZIARAH KUBUR
Beberapa petunjuk Rasulullah Saw wacana kuburan dan ziarah kubur
Bukan termasuk petunjuknya meninggikan kuburan, membangunnya, memplesternya, dan tidak pula membangun kubah di atasnya.
Rasulullah saw mengutus Ali ra ke Yaman semoga tidak membiarkan satu patungpun melainkan ia hancurkan, dan tidak pula kuburan yang tinggi kecuali ia meratakanya, dan sunnah ia r ialah meratakan tiruana kuburan yang tinggi. Dan ia melarang mengapur kuburan, dan membangun diatasnya dan juga menulis diatasnya. Dan mengajarkan orang yang ingin mengenali kuburanya dengan kerikil keras.
Rasulullah saw melarang menimbulkan kuburan sebagai masjid, dan melarang menyalakan lampu di atasnya, dan melaknat pelakunya. Beliau melarang shalat kepada kuburan, dan melarang kuburannya dijadikan hari raya.
Diantara petunjuknya dilarang menghinakan kuburan, menginjaknya, duduk di atasnya, bersandar kepadanya, dan tidak pula mengagungkanya.
Rasulullah saw menziarahi kuburan sobat dekatnya untuk mendoakan mereka, memohon ampun baginya, dan menyunnahkan peziarah mengucapkan:
السَّلامُ عَلَيْكُم أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ المؤمنينَ والمسلمينَ, وإنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ, نَسْأَلُ اللهَ لَنَا ولكُمُ العَافِيَةَ
“Keselamatan atas kalian wahai kaum mukminin dan muslimin penghuni kubur, dan sebetulnya kami insyaallah akan menyusul kalian, kami memohon kepada Allah SWT kekuatan bagi kami dan bagi kalian.” (HR: Muslim).
Tag :
Materi Fiqih MTs
0 Komentar untuk "Materi Fiqih Mts Kelas Vii - Kuburan Dan Ziarah Kubur"