Multikulturalisme dan Kesederajatan
Multikulturalisme ialah sebuah konsep yang penting pada perkembangan masyarakat Indonesia setelah masa kolonial. Kenyataan menawarkan bahwa masyarakat Indonesia terdiri dari bermacam-macam budaya yang harus hidup berdampingan dalam satu kesatuan unit politik, yaitu negara. Untuk memahami multikulturalisme kita perlu memahami perbedaannya dengan konsep pluralisme, alasannya dalam sehari-hari konsep multikultur dan plural dipakai secara tumpang tindih.
Multikulturalisme ialah sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan, yang mencakup beberapa aspek perbedaan-perbedaan individual dan perbedaan secara budaya. Multikulturalisme menjadi pola keyakinan untuk terwujudnya pluralisme budaya, dan terutama memperjuangkan kesamaan hak dari banyak sekali golongan minoritas baik secara aturan maupun secara sosial.
Dalam pelaksanaannya maka multikulturalisme tidak sanggup dipisahkan dengan negara, oleh alasannya itu banyak sekali cara dan model diperkenalkan oleh para andal untuk menjamin kesederajatan dalam masyarakat multikultur. Salah satu prinsip dalam multikulturalisme ialah bagaimana menjamin kesederajatan. Kesederajatan tidak sama dengan sama atau seragam untuk tiruana kelompok budaya yang hidup dalam masyarakat. contohnya Will Kymlica mengenalkan 3 prinsip dasar yang harus diperhatikan seperti, pemerintahan sendiri, terjaminnya hak-hak polietnis dan prinsip keterwakilan dalam ruang-ruang politik, ekonomi, hukum. Tokoh lain Bhikhu Parekh, juga mengenalkan 3 model menyerupai proceduralist, civic assimiliationist, dan millet model.
Menjamin kesederajatan tidaklah praktis apalagi menerapkan multikulturalisme dalam suatu masyarakat walaupun multikulturalisme mungkin sebuah jawabanan untuk menjembatani perbedaan budaya dalam mayarakat. Salah satu tokoh Anne Philips, mengungkapkan beberapa hal yang perlu dijadikan titik perhatian dalam menerapkan multikulturalisme. Seperti melemahnya identitas nasional, orang semakin serius pada perbedaan kelompok bukan pada kesamaan, solidaritas sosial terhadap kelompok yang tidak sama cenderung lemah.
Akhirnya dalam menghadapi keberagaman dan perbedaan budaya, multikulturalisme perlu mencari keseimbangan antara keseragaman dalam bentuk kebijakan publik untuk menuju identitas nasional tanpa ada penyeragaman budaya atau asimilasi secara paksa.
0 Komentar untuk "Multikulturalisme Dan Kesederajatan"