Metode Dalam Psikologi Pendidikan

Menurut H. Carl Wrtherington, dalam bukunya “Educational Psychology” bahwa metode-metode pokok dalam psikologi pendidikan adalah:
1. Metode Experimental
Istilah eksperimen (percobaan) dalam psikologi, sanggup diartikan sebagai suatu pengamatan secara teliti terhadap gejala-gejala jiwa yang kita timbulkan dengan sengaja. Hal ini dimaksudkan untuk menguji hipotesa pembuat eksperimen wacana reaksi-reaksi individu atau kelompok dalam situasi tertentu atau di bawah kondisi tertentu. Jadi, tujuan metode eksperimen yaitu untuk mengetahui sifat-sifat umum dalam tanda-tanda kejiwaan. Misalnya terkena pikiran, perasaan, kemauan, ingatan, dan lain sebagainya. (Shalahuddin,1990:23). Kelebihan metode eksperimen yaitu sanggup melaksanakan pengontrolan secara ketat terhadap faktor-faktor/variabel-variabel yang diperkirakan sanggup “mencemari dan mengotori” hasil penelitian. Metode ini menggunakan suatu mekanisme sistematik yang disebut sebagai eksperimental design (rancangan eksperimen). Menurut Robert E. Slavin dalam buku Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik, metode eksperimen dibagi menjadi dua, yaitu metode eksperimen laboratorium dan eksperimen lapangan yang diacak (Slavin,2008:21)

2. Metode Questionare
Metode ini yaitu suatu rangkaian pertanyaan yang berafiliasi dengan topik-topik psikologis, sosial, pendidikan, dan lain sebagainya yang ditunjukkan atau didiberikan kepada suatu kelompok  individu, dengan objek untuk memperoleh data dengan memperhatikan masalah-masalah tertentu yang kadang kala juga digunakan untuk tujuan-tujuan diagnostik atau untuk menilai ciri-ciri kepribadian. Adapun keistimewaan metode ini antara lain adalah:
  • Tidak terlalu memakan biaya.
  • Bahwa dengan metode ini, dalam waktu yang relatif singkat sanggup mengumpulkan data yang banyak.
Adapun kelemahannya antara lain terletak pada kebenara jawabanan yang kadang kala menyangsikan. (Shalahuddin,1990:25)

3. Metode Klinis
Menurut James Drawer dalam engkaus “The Penguin Dictionary of Psychology”, istilah “clinic” sanggup diartikan sebagai daerah diagnosa dan pengobatan banyak sekali gangguan, fisik, perkembangan atau kelakuan. melaluiataubersamaini demikian metode klinis ialah jenis metode dalam psikologi yang berusaha menyelidiki sejumlah individu yang mempunyai kelainan-kelainan secara teliti dan intensif serta dalam batas waktu yang lama. (Shalahuddin,1990:25)
Ada beberapa macam cara dalam metode klinis yang digunakan untuk menuntaskan masalah:
  • Studi kasus klinis: digunakan untuk menuntaskan problem disamping kesukaran belajar, gangguan emosional, juga untuk problem kebadungan remaja.
  • Studi kasus perkembangan: digunakan untuk mengetahui bagaimana jalannya perkembangan dari satu aspek ke aspek tertentu. contohnya bagaimana perkembangan anak umur 6-9 tahun sehingga kita sanggup memilih metode pengajaran matematika yang tidak menjadikan terlalu banyak kecemasan.
  • Teknik longitudinal: Penelitian ini dilakukan secara terus menerus dalam janga waktu tertentu pada subjek yang sama, pada pola di atas kita mengamati anak tersebut dalam jangka waktu 3 tahun (6-9 tahun).
  • Teknik cross sectional: Penelitian ini dilakukan dengan cara menggunakan sampel-sampel yang mengawakili usia anak yang ingin diteliti (misal pada pola di atas, kita menggunakan sekelompok anak usia 6;00 untuk mengetahui emosi anak usia 6;00, sekolompok anak usia 6;06 untuk mengetahui emosi anak usia 6;06, sekelompok anak usia 7;00 untuk mengetahui emosi anak usia 7;00, dan seterusnya hingga balasannya kita ambil sampel dari sekelompok anak usia 9;00 untuk mengetahui emosi anak usia 9;00. Dari kelompok-kelompok tersebut sanggup diambil kesimpulan perkembangan emosi setiap tingkat usia sanggup disimpulkan perkembangan emosi anak usia 6;00 hingga 9;00. Prabowo & Puspitasari dalam Gunadarma,2002:10)
4. Metode Case Study
Metode case study atau study kasus yaitu suatu catatan wacana pengalaman seseorang, penyakit yang pernah diderita, pendidikan, lingkungan, perawatan dan pada umumnya juga tiruana fakta yang relevan untuk masalah-masalah tertentu yang tersangkut dalam suatu kasus medis atau klinik. Metode ini sanggup berhasil dengan baik apabila observasi dan pencatatan-pencatatan data-datanya dilakukan dengan sebaik-baiknya. Adapun yang di observasi dan dicatat yaitu data tingkah lakunya bukan interpretasi dari kelakuan tersebut. (Shalahuddin,1990:26)

5. Metode Introspeksi
Merupakan metode penelitian dengan cara melaksanakan pengamatan ke dalam diri sendiri yaitu dengan melihat keadaan mental pada waktu tertentu. Metode ini digunakan dan dikembangkan dalam disiplin psikologi oleh kelompok strukturaklisme (Wilhem Wundt). Mereka mendefinisikan psikologi sebagai ilmu yang mempelajari wacana pengalaman-pengalaman sadar individu. Menurut mereka introspeksi sanggup digunakan untuk mengetahui proses mental yang sedang berlangsung pada diri seseorang, sebagaimana pikiran, perasaan, motif-motif yang ada pada dirinya pada waktu tertentu. Disini individu mengamati proses mental, menganalisis, dan kemudian melaporkan perasaan yang ada dalam dirinya. (Prabowo & Puspitasari dalam Gunadarma,2002:9)
0 Komentar untuk "Metode Dalam Psikologi Pendidikan"

Back To Top